close

6 Tips Masuk Universitas Terbaik Indonesia di Tengah Wabah Covid-19

Dapat bergabung dalam universitas terbaik di Indonesia adalah impian banyak siswa. Namun dengan merebaknya wabah Covid-19, proses perjuangan mendapatkan universitas idaman ini menjadi lebih menantang. Siswa dan orangtua dihadapkan dengan masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya, dan tanpa adanya bimbingan ataupun informasi yang cukup, besar kemungkinan terjadi kebingungan yang membuat kita mengambil keputusan gegabah yang kurang tepat.

Baca: Harus Mulai Belajar dari Mana TPS UTBK 2020 

Menghadapi tantangan mempersiapkan proses masuk universitas terbaik di tengah wabah Corona, kami akan membagikan beberapa strategi yang perlu diperhatikan.

Berikut tips sebagai bekal kalian untuk masuk ke universitas terbaik di Indonesia:

1. Kenali potensi sedini mungkin

Tidak ada kata terlalu dini dalam persiapan. Persiapan merupakan tahap yang penting untuk segala hal. Kurangnya persiapan dapat berdampak buruk bagi hasilnya dikemudian hari, apalagi jika menyangkut pemilihan jurusan dan universitas. Maka dari itu, riset dan persiapan yang matang adalah kuncinya.

Baca: 5 Cara Efektif Mengatasi Rasa Malas Belajar UTBK dan Ujian Mandiri

Orangtua dapat berdiskusi dengan guru untuk mendapatkan informasi lengkap tentang perkembangan pembelajaran anak selama di sekolah. Dengan informasi yang menyeluruh, orangtua dapat mendapat gambaran tentang minat dan bakat anak. Luangkan waktu untuk mencari tahu apa yang menjadi passion anak, dan apa yang paling disukai dalam kegiatan bersekolah. Disinilah peran orangtua dan sekolah harus bekerja sama dalam membimbing dan bukan mendikte. Bimbing anak untuk dapat menggali potensi diri mereka, dan analisa bersama di manakah kekuatan mereka sebagai seorang individu.

2. Pencapaian akademik dan nonakademik

Pencapaian akademik tidak lagi cukup dan menjamin untuk masuk ke universitas terbaik. Sebagai gambaran, SNMPTN 2020 dengan kuota hanya 20 persen dari daya tampung PTN.

Baca: 6 Hal Yang Bisa Membuat Skor UTBK Kamu Menjadi Kecil

Portofolio yang menarik tidak hanya menonjolkan kebolehan nilai akademis, namun juga harus memperlihatkan kegiatan non-akademik. Dibutuhkan seni tersendiri untuk dapat membuat kamu menyadari bagaimana kegiatan non-akademik ini dapat berpengaruh dan menjadi penunjang bagi akademis kalian.

3. Konsistensi portofolio

Hampir semua sekolah dan kurikulum mengharuskan siswa membuat proyek di setiap mata pelajaran. Tapi bagaimana cara agar proyek-proyek ini dapat berkontribusi ke dalam portofolio kalian?

pada saat mencapai kelas X, setiap proyek yang dilakukan memiliki benang merah dan konsistensi yang jelas dalam pembentukan portofolio akhir kalian. Penting agar kalian terus mendapatkan bimbingan, melalui orangtua maupun sekolah, dalam pembuatan portofolio kalian yang seiring waktu akan bertambah.

Baca: Cara Menghilangkan Rasa Malas Kamu dengan Metode Woop

Peran orangtua dan sekolah sangat penting dalam perencanaan portofolio, karena anak akan banyak fokus dalam pembuatan proyek dan tidak sulit untuk kehilangan gambaran besar dari portofolio mereka. Sebagai pengamat dan pembimbing, orangtua dapat selalu bertanya kembali kepada anak, bagaimana proyek mereka dapat merealisasikan tujuan akhir mereka.

4. Petakan Tingkat Persaingan dari Alternatif Program Studi yang Diminati

Setelah memetakan kandidat prodi yang diinginkan, maka selanjutnya adalah memetakan tingkat persaingan dari opsi perguruan tinggi yang dipilih. Indikator yang disarankan untuk memetakan persaingan masuk untuk setiap prodi adalah dengan membandingkan rasio peminat dan jumlah kursi yang tersedia.

5. Optimalkan Peluang Penerimaan di Setiap Jalur Seleksi

  • Bidang ilmu  
  • Beberapa alternatif prodi yang menjadi tujuan kuliah
  • Peta seberapa ketat persaingan dari masing-masing prodi yang menjadi target tujuan.

Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi yang tepat untuk plotting opsi-opsi, sehingga bisa memaksimalkan peluang penerimaan pada seleksi SNMPTN, SBMPTN, dan UM.

Untuk SNMPTN, sebaiknya pilih PTN yang tingkat persaingannya relatif mudah pada pilihan pertama. Ini karena jumlah peserta yang diterima pada pilihan 2 dan 3 relatif sangat sedikit. Yang bisa dilakukan selanjutnya adalah dengan melihat tren dari sejarah penerimaan SNMPTN di sekolah pada beberapa angkatan di atas.

Untuk SBMPTN, sebaiknya pilih salah satu PTN yang ujian mandirinya bentrok jadwalnya satu sama lain, sehingga salah satu akan diikuti Ujian Mandirinya, sementara satu lagi menjadi pilihan di SBMPTN. Tips lainnya adalah jika prodi yang persaingannya ketat, sebaiknya diambil di Ujian Mandiri. Ini karena tingkat persaingan di Ujian Mandiri relatif tidak seketat jalur SBMPTN.

Terakhir adalah mengikuti Ujian Mandiri. Dengan mengikuti ujian mandiri, siswa SMA bisa memaksimalkan kemungkinannya masuk ke dalam PTN, peluang untuk diterima juga relatif lebih mudah karena tingkat persaingan yang tidak ketat.

6. Perencanaan keuangan

Tidak dipungkiri, pendidikan tinggi di universitas terbaik memerlukan biaya tidak sedikit. Hal ini membuat perencanaan sedini mungkin lebih penting lagi untuk orangtua mempersiapkan dana pendidikan. Namun, jangan biarkan keterbatasan finansial menghalangi potensi kita. Sekolah dapat mengajak orangtua berdiskusi perihal kesiapan finansial dalam memilih universitas bagi siswa, dan menyiapkan beberapa skenario terbaik dan terburuk.

Sekolah dapat mengambil peran dalam menyiapkan siswa mengejar beasiswa, dan meringankan beban finansial orangtua. Beberapa Perguruan Tinggi, menawarkan beasiswa penuh untuk anak berprestasi yang mempunyai mimpi besar. Dan Setelah masuk Perguruan Tinggi juga ada banyak sekali beasiswa yang bisa kita daftarkan, yang pastinya sangat membantu keuangan kita.

Harapannya Teman-teman semua dimudahkan untuk masuk universitas terbaik yang ada di Indonesia. Semoga juga pandemi corona ini cepat berlalu dan kehidupan kembali normal. Stay safe untuk kita semua.

Alek Sander

Founder Kampusimpian.com | Penulis | Programer “You do not need to be great to start something. Do it now and do not ever put off because the chance may not come twice.”

Artikel Terkait

Back to top button